Cara Pengurusan Kartu Anggota Pustaka UIN Suska Riau Update 2013

Menjadi anggota pustaka di Perpustakaan UIN Suska Riau menjadi kepuasan tersendiri bagi mahasiswa-mahasiswinya, bagaimana tidak dari tahun ke tahun Universitas ini selalu membuat perubahan, baik itu dari segi fisik bangunan, pelayanan sistem akademik, hingga pelayanan di perpustakaan.. bagi anda yang ingin menjadi anggota di perpustakaan ini untuk anggota lama yang tidak bisa mengakses masuk silahkan membuat kartu baru, caranya mudah koq gak terlalu rumit.

1. Cukup membawa kartu anggota lama ke bagian absensi, nantinya anda akan didata paling cuma 1 menit kalau gak ngantri. :-)
2. Setelah itu anda akan disuruh untuk menjalani sesi photo untuk pembuatan kartu baru.
3. Setelah di photo anda akan langsung mendapatkan kartu baru kurang dari 3 jam..

Banyak kegunaan kartu ini, selain untuk absensi, juga berguna untuk keperluan peminjaman. Selain itu, untuk calon anggota yang berasal dari luar kampus / universitas, bisa juga menggunakan perpustakaan ini, tentunya harus menjadi anggota pustaka.. :-)

Kalau ada pertanyaan atau saran silahkan di isi komentar di bawah ini.. jangan lupa ya di share info kepada teman-teman lainnya dengan mengklik like..

Lowongan Kerja 2013 : PT Mayora Indah Tbk

Lowongan Kerja PT Mayora Indah Tbk - PT Mayora Indah merupakan perusahaan yang menjalankan usahanya dalam bidang industri makanan olahan, antara lain biskuit, kembang gula, wafer, cokelat dan jelly. PT Mayora Indah Tbk saat ini memiliki lebih dari 5300 karyawan dan telah melakukan IPO pada tahun 1990 dengan memiliki pabrik terbesarnya di daerah Tangerang, Bekasi dan Surabaya. Produk PT Mayora Indah tidak hanya di pasarkan di dalam negeri tetapi sampai keluar negeri seperti; Malaysia, Thailand, Philipina, Vietnam, Singapore, Hong Kong, Saudi Arabia, Australia, Afrika dan Amerika.

PT Mayora Indah Tbk telah berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 340,9 miliar atau naik 117,2%. Kenaikan laba PT Mayora Indah Tbk tersebut di picu oleh kenaikan penjualan bersih yang mencapai Rp 5,44 triliun. PT Mayora Indah Tbk saat ini kembali membuka Lowongan Kerja Februari 2013 dengan kualifikasi sebagi berikut:

Lowongan Kerja 

PT Mayora Indah Tbk


Audit
Persyaratan:
  1. Pria, usia maks. 28 tahun
  2. Pendidikan S1 Akuntansi dengan IPK min 2.75 (skala 4)
  3. Memiliki pengalaman min. 1 tahun dibidang yang sama,
  4. Fresh Graduate
  5. Bersedia untuk melakukan perjalanan dinas keluar kota
  6. Menguasai MS Office
  7. Lebih diutamakan yang berdomisili di Jakarta Barat / Tangerang
Surveyor
Persyaratan:
  1. Pria, usia maksimal 30 tahun
  2. Pendidikan S1 Kehutanan/Pertanian
  3. Berpengalaman di bidang Surveyor perusahaan perkebunan minimal 2 tahun
  4. Bersedia ditempatkan di seluruh Indonesia
  5. Detail , teliti dan task oriented
Accounting
Persyaratan:
  1. Pria / Wanita, usia maks. 30 tahun
  2. Pendidikan S1 Akuntansi dengan IPK min. 2.75 (skala 4)
  3. Memiliki pengalaman min. 2 tahun, lebih diutamakan yang memahami Costing dan SAP
  4. Terbuka kesempatan untuk Fresh Graduate
  5. Mampu bekerja dalam tim, detail, dan mampu bekerja dibawah tekanan waktu
  6. Penempatan di PT Mayora Indah Tbk Jakarta Barat dan Tangerang
Unit Head Teknik
Persyaratan:
  1. Pria usia maksimal 35 thn
  2. Pengalaman minimal 1 thn dibidangnya
  3. Minimal D3 Teknik Elektro / Teknik Mesin / Mekatronika Menguasai PLC, HMI, Technical / Electrical Drawing (Auto CAD)
  4. Mengerti sistem operasi mesin produksi
  5. Mempunyai leadership dan kemampuan interpersonal yang baik
  6. Menguasai bahasa inggris (minimal pasif)
  7. Bersedia berkerja dalam sistem shift Penempatan di PT Mayora Indah Balaraja – Tangerang
Apakah anda tertarik dengan Lowongan Kerja 2013 PT Mayora Indah Tbk, segera kirimkan lamaran, cv, foto terbaru anda melalui alamat di bawah ini:

PT Mayora Indah Tbk 2013
Jln Tomang Raya No 21 -23
Gd. Mayora Lt.5 Jakarta Barat 11440
Email: hrd.recruitment@mayora.co.id dan recruitment.mayora@yahoo.com
Untuk informasi detail Lowongan ini silahkan Lihat disini

Lowongan Kerja 2013 : PT Yamaha Motor Indonesia

Lowongan Kerja Yamaha Motor Indonesia
Lowongan Kerja Yamaha Motor Indonesia - PT Yamaha Motor Indonesia merupakan perusahaan yang hadir di Indonesia sejak tahun 1974 yang bergerak di bidang industri multinasional khususnya bidang otomotif. Yamaha Motor Indonesia sudah sangat familiar di telinga masyarakat Indonesia, namun tidak henti-hentinya untuk melakukan membuat inovasi baru supaya tidak kalah saing dengan perusahaan kompetitor lain. PT Yamaha Motor Indonesia mencatat kenaikan penjualan 12% pada tahun lalu, hal itu didongkrak oleh produk barunya yaitu sepeda motor injeksi yang turut menyumbang pendapatan lebih dari 73% atau sebanyak 169.298 unit. PT Yamaha Motor Indonesia mencoba dan berusaha untuk terus menjadi pemimpin persaingan motor di Indonesia dan dunia dengan inovasinya yang tiada henti.
Yamaha Motor Indonesia kembali mengeluarkan produk baru yaitu Vixion Lightning yang dipatok dengan harga Rp 22,4 juta. Yamaha New V-Ixion terinspirasi dari YZF-R1 yang menawarkan penampilan lebih gagah dan agresif. PT Yamaha Motor Indonesia kembali membuka Lowongan Kerja Februari 2013 dengan kualifikasi sebagai berikut:
Lowongan Kerja 
PT Yamaha Motor Indonesia
Network Architect (ARC)
Persyaratan:
  1. Pria, usia maksimal 27 tahun, S1 jurusan Teknik Arsitektur/Teknik Sipil
  2. Memilik kemampuan analisa yang baik
  3. Menguasai aplikasi AutoCAD dan Ms. Office (Ms.Word, Ms.Excel dan Power Point)
Instansi (INS)
Persyaratan:
  1. Pria, usia maksimal 25 tahun, S1 Jurusan Manajemen/T.Industri
  2. Mempunyai jaringan network yang luas
  3. Mempunyai analisa marketing yang baik
Trainer (TR)
Persyaratan:
  1. Pria/Wanita, usia maksimal 25 tahun, S1 Jurusan Manajemen/Komunikasi
  2. Mempunyai kemampuan presentasi yang baik
  3. Memiliki pengalaman sebagai instruktur minimal 1 th
Part Business Development (PART)
Persyaratan:
  1. Pria,
  2. Usia maksimal 27 tahun,
  3. Pendidikan S1 Jurusan Manajemen/Teknik Industri
  4. Mempunyai kemampuan analisa yang baik dan berpikir kritis
Penempatan PT Yamaha Motor Indonesia Jakarta, Bali, Bandung, Semarang, Madiun, Palembang dan Jambi.
Apakah anda tertartik dengan Lowongan Kerja 2013 Yamaha Motor Indonesia, segera kirimkan surat lamaran, cv, foto terbaru dan fotocopy ijazah melalui alamat di bawah ini:
Dept HRD YAMAHA INDONESIA MOTOR MANUFACTURING
Jln DR KRT Radjiman Widyodiningrat (Jl. Raya Bekasi KM 23)
Pulogadung – Jakarta Timur 13920
Email: rec_hrd@yamaha-motor.co.id
Untuk informasi detail Lowongan ini silahkan Lihat disini

Beasiswa DIPA UIN SUSKA : Syarat BS DIPA UIN Suska Riau 2012

kabar baik bagi seluruh mahasiswa UIN Suska Riau untuk tahun 2012. Pada hari ini tanggal 16 Februari 2012 telah dibuka kembali pendaftaran beasiswa DIPA, so buruan daftar untuk info persyaratan silahkan baca di bawah ya. Persyaratan Umum :
  1. Calon mahasiswa yang diusulkan masih aktif kuliah yang berada di semester IV dan VIII yang sedang penelitian dan mahasiswa sudah lulus seminar proposal dibuktikan dengan surat keterangan sedang meneliti (silahkan cek status saudara apakah sudah sukses autodebet atau belum, untuk local D IPS Ekonomi silahkan klik disini)
  2. Tidak sedang menerima beasiswa dari sumber yang sama dan juga dari pihak lain
  3. Berkelakuan baik
  4. Telah mengikuti PNDK universitas
  5. Mahasiswa yang diusulkan harus menggunakan buku rekening bank yang digunakan untuk autodebet SPP atas nama calon yang diusulkan sebagai rekening penampungan beasiswa, pastikan dalam kondisi aktif dan diisi saldo minimal Rp. 100.000 untuk mengantisipasi agar nomor rekening tetap aktif
  6. Seluruh mahasiswa yang diusulkan harus memastikan atau mengecek pengetikan data nama dan nomor rekening pada staf masing-masing fakultas yang ditunjuk untuk mengolah data DIPA UIN SUSKA RIAU TAHUN 2012
  7. Mahasiswa calon yang diusulkan terdiri dari dua kategori yaitu :
    1. Mahasiswa berprestasi (memiliki IP minimal 3,00)
    2. Mahasiswa kurang mampu / miskin (memiliki IP minimal 2,5 dan berasal dari keluarga tidak mampu)
    3. Mahasiswa calon penerima wajib mengisi formulir yang tersedia
    4. Semua bahan atau berkas disusun dan dijilid dengan rapi dengan warna Hijau untuk Fakultas Tarbiyah
untuk berkas pengajuan beasiswa DIPA UIN SUSKA bisa saudara lihat disini

Beasiswa DIPA UIN SUSKA : Berkas Persyaratan Beasiswa DIPA

Berkas atau persyaratan yang wajib dilengkapi oleh mahasiswa calon penerima beasiswa DIPA UIN SUSKA TAHUN 2012

  1. Formulir yang ditanda tangan oleh calon penerima beasiswa (diambil di fakultas masing-masing) 1 lembar dilengkapi dengan pas photo warna 3 X 4
  2. Surat keterangan aktif kuliah dari Fakultas 1 lembar
  3. Surat sedang tidak menerima beasiswa 1 lembar
  4. Photo copy KTM
  5. Photo copy KHS terakhir dilegalisir 1 lembar
  6. Photo copy sertifikat PNDK
  7. Surat keterangan tidak mampu dari lurah
  8. Surat keterangan sedang meneliti bagi mahasiswa yang sedang penelitian
  9. Semua bahan atau berkas disusun sesuai urutan dan dijilid dengan rapi dengan warna hijau untuk Fakultas Tarbiyah
informasi lengkapnya bisa anda download versi pdf nya disini

Beasiswa 2013 : Beasiswa S1 UBL 2013-2014

Info Beasiswa S1 UBL 2013-2014

Telah di Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru Universitas Bandar Lampung (UBL) - S1
Jalur Beasiswa PB-PAB (Program Beasiswa - Peduli Anak Bangsa)
Pendaftaran di Buka s/d 23 Februari 2013

Persyaratan Pendaftaran Beasiswa :

  1. Rekomendasi Kepala Sekolah
  2. Foto 3x4 (2 lembar)
  3. Fotocopy Raport dari kelas X - XI
  4. Fotocopy Sertifikat (bila ada)
  5. Fotocopy Kartu Keluarga
  6. Fotocopy Rekening Listrik min.2 Bulan terakhir
  7. Daftar Gaji atau Pendapatan Kotor Orangtua
  8. Diketahui Orangtua
  9. Bersedia diwawancara (siswa maupun orangtua)
  10. Diperuntukkan Lulusan 2010 s/d 2013
  11. Biaya Registrasi Rp50.000
Untuk Mendapatkan Formulir Pendaftaran Beasiswa S1 2013
Silahkan Datang ke Marketing Universitas Bandar Lampung (UBL)
Contak Person : 085788976402
Twitter : @UBLkampus
Facebook : Kampus UBL 

Beasiswa 2013 : Program Beasiswa Kerja Universitas Al Azhar Indonesia

PROGRAM BEASISWA KERJA
UNIVERSITAS AL AZHAR INDONESIA


Pendaftaran bagiMAHASISWA UAIuntuk memperolehBEASISWA KERJA(dibebaskan dari biaya BOP dan biaya SKS selama satu semester) pada Semester Genap Tahun Akademik 2012 - 2013, dibuka dari tanggal 1 s/d 12 Februari 2013.

Persyaratan :
  1. Mahasiswa yang telah memasuki semester 3 s.d. 6 dengan IPK = 3,5;
  2. Khusus pemohon beasiswa baru: Orang tua pemohon beasiswa kerja adalah tergolong kurang mampu ekonominya (hal ini ditunjukkan dengan surat keterangan dari RT, RW atau Lurah);
  3. Mendapatkan Rekomendasi dari Ketua Program Studi yang bersangkutan dengan diketahui oleh Dekan Fakultas;
  4. Bersedia mengikuti tes wawancara;
  5. Masa (kerja) diberikan selama 1 (satu) semester dan bagi yang memenuhi persyaratan dapat diperpanjang maksimal 2 semester (2 kali).

Kewajiban :
  1. Jumlah jam kerja 15 jam per minggu
  2. Bagi yang berminat, kirimkan Surat Lamaran yang ditujukan kepada Wakil Rektor Bidang APSP dengan menyertakan :
  • CV
  • Pas foto berwarna 1 lembar ukuran 3x4
  • Surat Rekomendasi dari Ketua Program Studi
  • Surat Keterangan kurang mampu (untuk pelamar baru)
  • Foto copy Kartu Hasil Studi (KHS) terakhir (Semester Ganjil T.A. 2012/2013)
  • Foto copy Kartu Rencana Studi (KRS) terbaru (Semester Genap T.A. 2012/2013)
  • Jadwal kuliah semester yang akan berjalan (Semester Genap T.A. 2012/2013)
ke :
Biro SDM
Universitas Al AzharIndonesia(Lt. 2)
paling lambat hari Selasa, 12 Februari 2013

Sumber : http://info-beasiswa-2013.blogspot.com/2013/02/beasiswa-kerja-universitas-al-azhar.html

Beasiswa 2013 : Tersedia, 3 Beasiswa S-3 Pariwisata di UK

info beasiswa 2013
JAKARTA - Bournemouth University (BU), Inggris memberikan beasiswa S-3 riset pada bidang pariwisata untuk tahun akademik 2013/2014. Beasiswa ini hanya diberikan kepada tiga orang setiap tahunnya.

Total beasiswa yang diberikan BU melalui program ini adalah sebesar 2.000 poundsterling atau senilai Rp30,5 juta (Rp15.249 per poundsterling) per orang. Beasiswa ini dibayarkan dengan mengurangi total biaya kuliah yang telah ditetapkan. Demikian, seperti dikutip dari situs beasiswaindo.com, Rabu (6/2/2013).

Berminat? Pastikan Anda memenuhi dua kriteria yang ditetapkan. Pertama, memiliki profil akademis luar biasa dan atau kualifikasi yang relevan dengan bidang studi tersebut. Kedua, mempunyai profil pribadi yang luar biasa dan dibuktikan dalam formulir aplikasi beasiswa program ini.

Segera isi dan kirimkan aplikasi beasiswa Anda sebelum 31 Mei 2013. Jika dinyatakan lolos seleksi, Anda akan mendapatkan informasi empat minggu setelah batas waktu terakhir pengiriman aplikasi beasiswa.

Informasi lengkap dapat Anda akses melalui laman http://www.bournemouth.ac.uk/futurestudents/undergraduate/funding/bu_international_scholarship.html maupun mengirimkan email pada alamat askBUstudents@bournemouth.ac.uk. Kirimkan aplikasi beasiswa yang telah Anda lengkapi pada alamat berikut :

Bournemouth University
The Base
Poole House
Fern Barrow
Poole
BH12 5BB
UK

Sumber : http://kampus.okezone.com/read/2013/02/05/368/757186/redirect

Tips Cara Cepat Menyusun Skripsi

Tips Cara Cepat Menyusun Skripsi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), skripsi diartikan sebagai karangan ilmiah yang diwajibkan sebagai bagian dari persyaratan pendidikan akademis. Buat sebagian mahasiswa, skripsi adalah sesuatu yang lumrah. Tetapi buat sebagian mahasiswa yang lain, skripsi bisa jadi momok yang terus menghantui dan menjadi mimpi buruk. Banyak juga yang berujar “lebih baik sakit gigi daripada bikin skripsi”.

Saya juga sering mendapat kiriman pertanyaan tentang bagaimana menyusun skripsi dengan baik dan benar. Ada juga beberapa yang menanyakan masalah teknis tertentu dengan skripsinya. Karena keterbatasan waktu, lebih baik saya jawab saja secara berjamaah di sini. Sekalian supaya bisa disimak oleh audiens yang lain.

Karena target pembacanya cukup luas dan tidak spesifik, maka tulisan ini akan lebih memaparkan tentang konsep dan prinsip dasar. Tulisan ini tidak akan menjelaskan terlalu jauh tentang aspek teknis skripsi/penelitian. Jadi, jangan menanyakan saya soal cara menyiasati internal validity, tips meningkatakan response rate, cara-cara dalam pengujian statistik, bagaimana melakukan interpretasi hasil, dan seterusnya. Itu adalah tugas pembimbing Anda. Bukan tugas saya.
Apa itu Skripsi

Saya yakin (hampir) semua orang sudah tahu apa itu skripsi. Seperti sudah dituliskan di atas, skripsi adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi sebagai bagian untuk mendapatkan gelar sarjana (S1). Skripsi inilah yang juga menjadi salah satu pembeda antara jenjang pendidikan sarjana (S1) dan diploma (D3).

Ada beberapa syarat yang musti dipenuhi sebelum seorang mahasiswa bisa menulis skripsi. Tiap universitas/fakultas memang mempunyai kebijakan tersendiri, tetapi umumnya persyaratan yang harus dipenuhi hampir sama. Misalnya, mahasiswa harus sudah memenuhi sejumlah SKS, tidak boleh ada nilai D atau E, IP Kumulatif semester tersebut minimal 2.00, dan seterusnya. Anda mungkin saat ini belum “berhak” untuk menulis skripsi, akan tetapi tidak ada salahnya untuk mempersiapkan segalanya sejak awal.

Skripsi tersebut akan ditulis dan direvisi hingga mendapat persetujuan dosen pembimbing. Setelah itu, Anda harus mempertahankan skripsi Anda di hadapan penguji dalam ujian skripsi nantinya. Nilai Anda bisa bervariasi, dan terkadang, bisa saja Anda harus mengulang skripsi Anda (tidak lulus).

Skripsi juga berbeda dari tesis (S2) dan disertasi (S3). Untuk disertasi, mahasiswa S3 memang diharuskan untuk menemukan dan menjelaskan teori baru. Sementara untuk tesis, mahasiswa bisa menemukan teori baru atau memverikasi teori yang sudah ada dan menjelaskan dengan teori yang sudah ada. Sementara untuk mahasiswa S1, skripsi adalah “belajar meneliti”.

Jadi, skripsi memang perlu disiapkan secara serius. Akan tetapi, juga nggak perlu disikapi sebagai mimpi buruk atau beban yang maha berat.
Miskonsepsi tentang Skripsi

Banyak mahasiswa yang merasa bahwa skripsi hanya “ditujukan” untuk mahasiswa-mahasiswa dengan kecerdasan di atas rata-rata. Menurut saya pribadi, penulisan skripsi adalah kombinasi antara kemauan, kerja keras, dan relationships yang baik. Kesuksesan dalam menulis skripsi tidak selalu sejalan dengan tingkat kepintaran atau tinggi/rendahnya IPK mahasiswa yang bersangkutan. Seringkali terjadi mahasiswa dengan kecerdasan rata-rata air lebih cepat menyelesaikan skripsinya daripada mahasiswa yang di atas rata-rata.

Masalah yang juga sering terjadi adalah seringkali mahasiswa datang berbicara ngalor ngidul dan membawa topik skripsi yang terlalu muluk. Padahal, untuk tataran mahasiswa S1, skripsi sejatinya adalah belajar melakukan penelitian dan menyusun laporan menurut kaidah keilmiahan yang baku. Skripsi bukan untuk menemukan teori baru atau memberikan kontribusi ilmiah. Karenanya, untuk mahasiswa S1 sebenarnya replikasi adalah sudah cukup.

Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah bahwa penelitian, secara umum, terbagi dalam dua pendekatan yang berbeda: pendekatan saintifik dan pendekatan naturalis. Pendekatan saintifik (scientific approach) biasanya mempunyai struktur teori yang jelas, ada pengujian kuantitif (statistik), dan juga menolak grounded theory. Sebaliknya, pendekatan naturalis (naturalist approach) umumnya tidak menggunakan struktur karena bertujuan untuk menemukan teori, hipotesis dijelaskan hanya secara implisit, lebih banyak menggunakan metode eksploratori, dan sejalan dengan grounded theory.

Mana yang lebih baik antara kedua pendekatan tersebut? Sama saja. Pendekatan satu dengan pendekatan lain bersifat saling melengkapi satu sama lain (komplementer). Jadi, tidak perlu minder jika Anda mengacu pada pendekatan yang satu, sementara teman Anda menggunakan pendekatan yang lain. Juga, tidak perlu kuatir jika menggunakan pendekatan tertentu akan menghasilkan nilai yang lebih baik/buruk daripada menggunakan pendekatan yang lain.
Hal-hal yang Perlu Dilakukan

Siapkan Diri. Hal pertama yang wajib dilakukan adalah persiapan dari diri Anda sendiri. Niatkan kepada Tuhan bahwa Anda ingin menulis skripsi. Persiapkan segalanya dengan baik. Lakukan dengan penuh kesungguhan dan harus ada kesediaan untuk menghadapi tantangan/hambatan seberat apapun.

Minta Doa Restu. Saya percaya bahwa doa restu orang tua adalah tiada duanya. Kalau Anda tinggal bersama orang tua, mintalah pengertian kepada mereka dan anggota keluarga lainnya bahwa selama beberapa waktu ke depan Anda akan konsentrasi untuk menulis skripsi. Kalau Anda tinggal di kos, minta pengertian dengan teman-teman lain. Jangan lupa juga untuk membuat komitmen dengan pacar. Berantem dengan pacar (walau sepele) bisa menjatuhkan semangat untuk menyelesaikan skripsi.

Buat Time Table. Ini penting agar penulisan skripsi tidak telalu time-consuming. Buat planning yang jelas mengenai kapan Anda mencari referensi, kapan Anda harus mendapatkan judul, kapan Anda melakukan bimbingan/konsultasi, juga target waktu kapan skripsi harus sudah benar-benar selesai.

Berdayakan Internet. Internet memang membuat kita lebih produktif. Manfaatkan untuk mencari referensi secara cepat dan tepat untuk mendukung skripsi Anda. Bahan-bahan aktual bisa ditemukan lewat Google Scholar atau melalui provider-provider komersial seperti EBSCO atau ProQuest.

Jadilah Proaktif. Dosen pembimbing memang “bertugas” membimbing Anda. Akan tetapi, Anda tidak selalu bisa menggantungkan segalanya pada dosen pembimbing. Selalu bersikaplah proaktif. Mulai dari mencari topik, mengumpulkan bahan, “mengejar” untuk bimbingan, dan seterusnya.

Be Flexible. Skripsi mempunyai tingkat “ketidakpastian” tinggi. Bisa saja skripsi anda sudah setengah jalan tetapi dosen pembimbing meminta Anda untuk mengganti topik. Tidak jarang dosen Anda tiba-tiba membatalkan janji untuk bimbingan pada waktu yang sudah disepakati sebelumnya. Terkadang Anda merasa bahwa kesimpulan/penelitian Anda sudah benar, tetapi dosen Anda merasa sebaliknya. Jadi, tetaplah fleksibel dan tidak usah merasa sakit hati dengan hal-hal yang demikian itu.

Jujur. Sebaiknya jangan menggunakan jasa “pihak ketiga” yang akan membantu membuatkan skripsi untuk Anda atau menolong dalam mengolah data. Skripsi adalah buah tangan Anda sendiri. Kalau dalam perjalanannya Anda benar-benar tidak tahu atau menghadapi kesulitan besar, sampaikan saja kepada dosen pembimbing Anda. Kalau disampaikan dengan tulus, pastilah dengan senang hati ia akan membantu Anda.

Siapkan Duit. Skripsi jelas menghabiskan dana yang cukup lumayan (dengan asumsi tidak ada sponsorships). Mulai dari akses internet, biaya cetak mencetak, ongkos kirim kuesioner, ongkos untuk membeli suvenir bagi responden penelitian, biaya transportasi menuju tempat responden, dan sebagainya. Jangan sampai penulisan skripsi macet hanya karena kehabisan dana. Ironis kan?
Tahap-tahap Persiapan

Kalau Anda beruntung, bisa saja dosen pembimbing sudah memiliki topik dan menawarkan judul skripsi ke Anda. Biasanya, dalam hal ini dosen pembimbing sedang terlibat dalam proyek penelitian dan Anda akan “ditarik” masuk ke dalamnya. Kalau sudah begini, penulisan skripsi jauh lebih mudah dan (dijamin) lancar karena segalanya akan dibantu dan disiapkan oleh dosen pembimbing.

Sayangnya, kebanyakan mahasiswa tidak memiliki keberuntungan semacam itu. Mayoritas mahasiswa, seperti ditulis sebelumnya, harus bersikap proaktif sedari awal. Jadi, persiapan sedari awal adalah sesuatu yang mutlak diperlukan.

Idealnya, skripsi disiapkan satu-dua semester sebelum waktu terjadwal. Satu semester tersebut bisa dilakukan untuk mencari referensi, mengumpulkan bahan, memilih topik dan alternatif topik, hingga menyusun proposal dan melakukan bimbingan informal.

Dalam mencari referensi/bahan acuan, pilih jurnal/paper yang mengandung unsur kekinian dan diterbitkan oleh jurnal yang terakreditasi. Jurnal-jurnal top berbahasa asing juga bisa menjadi pilihan. Kalau Anda mereplikasi jurnal/paper yang berkelas, maka bisa dipastikan skripsi Anda pun akan cukup berkualitas.

Unsur kekinian juga perlu diperhatikan. Pertama, topik-topik baru lebih disukai dan lebih menarik, bahkan bagi dosen pembimbing/penguji. Kalau Anda mereplikasi topik-topik lawas, penguji biasanya sudah “hafal di luar kepala” sehingga akan sangat mudah untuk menjatuhkan Anda pada ujian skripsi nantinya.

Kedua, jurnal/paper yang terbit dalam waktu 10 tahun terakhir, biasanya mengacu pada referensi yang terbit 5-10 tahun sebelumnya. Percayalah bahwa mencari dan menelusur referensi yang terbit tahun sepuluh-dua puluh tahun terakhir jauh lebih mudah daripada melacak referensi yang bertahun 1970-1980.

Salah satu tahap persiapan yang penting adalah penulisan proposal. Tentu saja proposal tidak selalu harus ditulis secara “baku”. Bisa saja ditulis secara garis besar (pointer) saja untuk direvisi kemudian. Proposal ini akan menjadi guidance Anda selama penulisan skripsi agar tidak terlalu keluar jalur nantinya. Proposal juga bisa menjadi alat bantu yang akan digunakan ketika Anda mengajukan topik/judul kepada dosen pembimbing Anda. Proposal yang bagus bisa menjadi indikator yang baik bahwa Anda adalah mahasiswa yang serius dan benar-benar berkomitmen untuk menyelesaikan skripsi dengan baik.
Kiat Memilih Dosen Pembimbing

Dosen pembimbing (academic advisor) adalah vital karena nasib Anda benar-benar berada di tangannya. Memang benar bahwa dosen pembimbing bertugas mendampingi Anda selama penulisan skripsi. Akan tetapi, pada prakteknya ada dosen pembimbing yang “benar-benar membimbing” skripsi Anda dengan intens. Ada pula yang membimbing Anda dengan “melepas” dan memberi Anda kebebasan. Mempelajari dan menyesuaikan diri dengan dosen pembimbing adalah salah satu elemen penting yang mendukung kesuksesan Anda dalam menyusun skripsi.

Tiap universitas/fakultas mempunyai kebijakan tersendiri soal dosen pembimbing ini. Anda bisa memilih sendiri dosen pembimbing yang Anda inginkan. Tapi ada juga universitas/fakultas yang memilihkan dosen pembimbing buat Anda. Tentu saja lebih “enak” kalau Anda bisa memilih sendiri dosen pembimbing untuk skripsi Anda.

Lalu, bagaimana memilih dosen pembimbing yang benar-benar tepat?

Secara garis besar, dosen bisa dikategorikan sebagai: (1) dosen senior, dan (2) dosen junior. Dosen senior umumnya berusia di atas 40-an tahun, setidaknya bergelar doktor (atau professor), dengan jam terbang yang cukup tinggi. Sebaliknya, dosen junior biasanya berusia di bawah 40 tahun, umumnya masih bergelar master, dan masih gampang dijumpai di lingkungan kampus.

Tentu saja, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sebagai contoh, kalau Anda memilih dosen pembimbing senior, biasanya Anda akan mengalami kesulitan sebagai berikut:

* Proses bimbingan cukup sulit, karena umumnya dosen senior sangat perfeksionis.
* Anda akan kesulitan untuk bertemu muka karena umumnya dosen senior memiliki jam terbang tinggi dan jadwal yang sangat padat.

Tapi, keuntungannya:

* Kualitas skripsi Anda, secara umum, akan lebih memukau daripada rekan Anda.
* Anda akan “tertolong” saat ujian skripsi/pendadaran, karena dosen penguji lain (yang kemungkinan masih junior/baru bergelar master) akan merasa sungkan untuk “membantai” Anda.
* Dalam beberapa kasus, bisa dipastikan Anda akan mendapat nilai A.

Sebaliknya, kalau Anda memilih dosen pembimbing junior, maka Anda akan lebih mudah selama proses bimbingan. Dosen Anda akan mudah dijumpai di lingkungan kampus karena jam terbangnya belum terlalu tinggi. Dosen muda umumnya juga tidak “jaim” dan “sok” kepada mahasiswanya.

Tapi, kerugiannya, Anda akan benar-benar “sendirian” ketika menghadapi ujian skripsi. Kalau dosen penguji lain lebih senior daripada dosen pembimbing Anda, bisa dipastikan Anda akan “dihajar” cukup telak. Dan dosen pembimbing Anda tidak berada dalam posisi yang bisa membantu/membela Anda.

Jadi, hati-hati juga dalam memilih dosen pembimbing.
Format Skripsi yang Benar

Biasanya, setiap fakultas/universitas sudah menerbitkan acuan/pedoman penulisan hasil penelitian yang baku. Mulai dari penyusunan konten, tebal halaman, jenis kertas dan sampul, hingga ukuran/jenis huruf dan spasi yang digunakan. Akan tetapi, secara umum format hasil penelitian dibagi ke dalam beberapa bagian sebagai berikut.

Pendahuluan. Bagian pertama ini menjelaskan tentang isu penelitian, motivasi yang melandasi penelitian tersebut dilakukan, tujuan yang diharapkan dapat tercapai melalui penelitian ini, dan kontribusi yang akan diberikan dari penelitian ini.

Pengkajian Teori & Pengembangan Hipotesis. Setelah latar belakang penelitian dipaparkan jelas di bab pertama, kemudian dilanjutkan dengan kaji teori dan pengembangan hipotesis. Pastikan bahwa bagian ini align juga dengan bagian sebelumnya. Mengingat banyak juga mahasiswa yang “gagal” menyusun alignment ini. Akibatnya, skripsinya terasa kurang make sense dan nggak nyambung.

Metodologi Penelitian. Berisi penjelasan tentang data yang digunakan, pemodelan empiris yang dipakai, tipe dan rancangan sampel, bagaimana menyeleksi data dan karakter data yang digunakan, model penelitian yang diacu, dan sebagainya.

Hasil Penelitian. Bagian ini memaparkan hasil pengujian hipotesis, biasanya meliputi hasil pengolahan secara statistik, pengujian validitas dan reliabilitas, dan diterima/tidaknya hipotesis yang diajukan.

Penutup. Berisi ringkasan, simpulan, diskusi, keterbatasan, dan saran. Hasil penelitian harus disarikan dan didiskusikan mengapa hasil yang diperoleh begini dan begitu. Anda juga harus menyimpulkan keberhasilan tujuan riset yang dapat dicapai, manakah hipotesis yang didukung/ditolak, keterbatasan apa saja yang mengganggu, juga saran-saran untuk penelitian mendatang akibat dari keterbatasan yang dijumpai pada penelitian ini.

Jangan lupa untuk melakukan proof-reading dan peer-review. Proof-reading dilakukan untuk memastikan tidak ada kesalahan tulis (typo) maupun ketidaksesuaian tata letak penulisan skripsi. Peer-review dilakukan untuk mendapatkan second opinion dari pihak lain yang kompeten. Bisa melalui dosen yang Anda kenal baik (meski bukan dosen pembimbing Anda), kakak kelas/senior Anda, teman-teman Anda yang dirasa kompeten, atau keluarga/orang tua (apabila latar belakang pendidikannya serupa dengan Anda).
Beberapa Kesalahan Pemula

Ketidakjelasan Isu. Isu adalah titik awal sebelum melakukan penelitian. Isu seharusnya singkat, jelas, padat, dan mudah dipahami. Isu harus menjelaskan tentang permasalahan, peluang, dan fenomena yang diuji. Faktanya, banyak mahasiswa yang menuliskan isu (atau latar belakang) berlembar-lembar, tetapi sama sekali sulit untuk dipahami.

Tujuan Riset & Tujuan Periset. Tidak jarang mahasiswa menulis “sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar kesarjanaan” sebagai tujuan risetnya. Hal ini adalah kesalahan fatal. Tujuan riset adalah menguji, mengobservasi, atau meneliti fenomena dan permasalahan yang terjadi, bukan untuk mendapatkan gelar S1.

Bab I: Bagian Terpenting. Banyak mahasiswa yang mengira bahwa bagian terpenting dari sebuah skripsi adalah bagian pengujian hipotesis. Banyak yang menderita sindrom ketakutan jika nantinya hipotesis yang diajukan ternyata salah atau ditolak. Padahal, menurut saya, bagian terpenting skripsi adalah Bab I. Logikanya, kalau isu, motivasi, tujuan, dan kontribusi riset bisa dijelaskan secara runtut, biasanya bab-bab berikutnya akan mengikuti dengan sendirinya. (baca juga: Joint Hypotheses)

Padding. Ini adalah fenomena yang sangat sering terjadi. Banyak mahasiswa yang menuliskan terlalu banyak sumber acuan dalam daftar pustaka, walaupun sebenarnya mahasiswa yang bersangkutan hanya menggunakan satu-dua sumber saja. Sebaliknya, banyak juga mahasiswa yang menggunakan beragam acuan dalam skripsinya, tetapi ketika ditelusur ternyata tidak ditemukan dalam daftar acuan.

Joint Hypotheses. Menurut pendekatan saintifik, pengujian hipotesis adalah kombinasi antara fenomena yang diuji dan metode yang digunakan. Dalam melakukan penelitian ingatlah selalu bahwa fenomena yang diuji adalah sesuatu yang menarik dan memungkinkan untuk diuji. Begitu pula dengan metode yang digunakan, haruslah metode yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Kalau keduanya terpenuhi, yakinlah bahwa skripsi Anda akan outstanding. Sebaliknya, kalau Anda gagal memenuhi salah satu (atau keduanya), bersiaplah untuk dibantai dan dicecar habis-habisan.

Keterbatasan & Kemalasan. Mahasiswa sering tidak bisa membedakan antara keterbatasan riset dan “kemalasan riset”. Keterbatasan adalah sesuatu hal yang terpaksa tidak dapat terpenuhi (atau tidak dapat dilakukan) karena situasi dan kondisi yang ada. Bukan karena kemalasan periset, ketiadaan dana, atau sempitnya waktu.

Kontribusi Riset. Ini penting (terutama) jika penelitian Anda ditujukan untuk menarik sponsor atau dibiayai dengan dana pihak sponsor. Kontribusi riset selayaknya dijelaskan dengan lugas dan gamblang, termasuk pihak mana saja yang akan mendapatkan manfaat dari penelitian ini, apa korelasinya dengan penelitian yang sedang dilakukan, dan seterusnya. Kegagalan dalam menjelaskan kontribusi riset akan berujung pada kegagalan mendapatkan dana sponsor.
Menghadapi Ujian Skripsi

Benar. Banyak mahasiswa yang benar-benar takut menghadapi ujian skripsi (oral examination). Terlebih lagi, banyak mahasiswa terpilih yang jenius tetapi ternyata gagal dalam menghadapi ujian pendadaran. Di dalam ruang ujian sendiri tidak jarang mahasiswa mengalami ketakutan, grogi, gemetar, berkeringat, yang pada akhirnya menggagalkan ujian yang harus dihadapi.

Setelah menulis skripsi, Anda memang harus mempertahankannya di hadapan dewan penguji. Biasanya dewan penguji terdiri dari satu ketua penguji dan beberapa anggota penguji. Lulus tidaknya Anda dan berapa nilai yang akan Anda peroleh adalah akumulasi dari skor yang diberikan oleh masing-masing penguji. Tiap penguji secara bergantian (terkadang juga keroyokan) akan menanyai Anda tentang skripsi yang sudah Anda buat. Waktu yang diberikan biasanya berkisar antara 30 menit hingga 1 jam.

Ujian skripsi kadang diikuti juga dengan ujian komprehensif yang akan menguji sejauh mana pemahaman Anda akan bidang yang selama ini Anda pelajari. Tentu saja tidak semua mata kuliah diujikan, melainkan hanya mata kuliah inti (core courses) saja dengan beberapa pertanyaan yang spesifik, baik konseptual maupun teknis.

Grogi, cemas, kuatir itu wajar dan manusiawi. Akan tetapi, ujian skripsi sebaiknya tidak perlu disikapi sebagai sesuatu yang terlalu menakutkan. Ujian skripsi adalah “konfirmasi” atas apa yang sudah Anda lakukan. Kalau Anda melakukan sendiri penelitian Anda, tahu betul apa yang Anda lakukan, dan tidak grogi di ruang ujian, bisa dipastikan Anda akan perform well.

Cara terbaik untuk menghadapi ujian skripsi adalah Anda harus tahu betul apa yang Anda lakukan dan apa yang Anda teliti. Siapkan untuk melakukan presentasi. Akan tetapi, tidak perlu Anda paparkan semuanya secara lengkap. Buatlah “lubang jebakan” agar penguji nantinya akan menanyakan pada titik tersebut. Tentu saja, Anda harus siapkan jawabannya dengan baik. Dengan begitu Anda akan tampak outstanding di hadapan dewan penguji.

Juga, ada baiknya beberapa malam sebelum ujian, digiatkan untuk berdoa atau menjalankan sholat tahajud di malam hari. Klise memang. Tapi benar-benar sangat membantu.

Jujur saja, saya (dulu) menyelesaikan skripsi dalam tempo 4 minggu tanpa ada kendala dan kesulitan yang berarti. Dosen pembimbing saya adalah seorang professor dengan jam terbang sangat tinggi. Selama berada dalam ruang ujian, kami lebih banyak berbicara santai sembari sesekali tertawa. Dan Alhamdulillah saya mendapat nilai A.

Bukan. Bukan saya bermaksud sombong, tetapi hanya untuk memotivasi Anda. Kalau saya bisa, seharusnya Anda sekalian pun bisa.
Pasca Ujian Skripsi

Banyak yang mengira, setelah ujian skripsi segalanya selesai. Tinggal revisi, bawa ke tukang jilid/fotokopi, urus administrasi, daftar wisuda, lalu traktir makan teman-teman. Memang benar. Setelah Anda dinyatakan lulus ujian skripsi, Anda sudah berhak menyandang gelar sarjana yang selama ini Anda inginkan.

Faktanya, lulus ujian skripsi saja sebenarnya belum terlalu cukup. Sebenarnya Anda bisa melakukan lebih jauh lagi dengan skripsi Anda. Caranya?

Cara paling gampang adalah memodifikasi dan memperbaiki skripsi Anda untuk kemudian dikirimkan pada media/jurnal publikasi. Cara lain, kalau Anda memang ingin serius terjun di dunia ilmiah, lanjutkan dan kembangkan saja penelitian/skripsi Anda untuk jenjang S2 atau S3. Dengan demikian, kelak akan semakin banyak penelitian dan publikasi yang mudah-mudahan bisa memberi manfaat bagi bangsa ini.

Bukan apa-apa, saya cuma ingin agar bangsa ini bisa lebih cerdas dan arif dalam menciptakan serta mengelola pengetahuan. Sekarang mungkin kita memang tertinggal dari bangsa lain. Akan tetapi, dengan melakukan penelitian, membuat publikasi, dan seterusnya, bangsa ini bisa cepat bangkit mengejar ketertinggalan.

Jadi, menyusun skripsi itu sebenarnya mudah kan?
Possibly Related:

* Mari Kita Membeli Ijazah
* Berapa Sih Harga Satu Menit?
* Lulusan Jaman Sekarang
* Mari Memasak Steak
* Tentang Akuntansi Manajemen

Trackbacks/Pings

1. Lulusan Jaman Sekarang » Nofie Iman
November 6th, 2006 at 8:44 am
2. ohh…yeah… » Cara mudah menyusun skripsi
March 5th, 2007 at 3:36 pm
3. Kopidangdut: Antara Idea dan Realita Kehidupan … Skripsi Hukum dan Skripsi Pada Umumnya Serta Permasalahannya «
August 6th, 2007 at 10:38 am
4. Catatan Akhir Kuliah » :: Tinggal 2 semester lagi..
February 17th, 2008 at 11:52 pm
5. Kiat Cepat Menyusun Skripsi « Bahan Kuliah/ Lecture/ Reader
February 25th, 2008 at 10:12 am
6. Mencari Judul Skripsi Terbaru? » Blog Archive » Jangan menulis skripsi sebelum mengunjungi blog ini
April 27th, 2008 at 11:34 pm
7. SKRIPSI yuk « Enlightning
May 3rd, 2008 at 2:08 am
8. Metodologi Penelitian & Sistem Informasi Manajemen :: Cara Cepat Menyusun Skripsi :: May :: 2008
May 7th, 2008 at 1:29 pm
9. Cara Menyusun Skripsi « Joe.golan
September 29th, 2008 at 1:45 pm
10. Jangan menulis skripsi sebelum mengunjungi blog ini | ngampus.com
November 20th, 2008 at 11:36 pm
11. LuLusAN zAMan SekAraNG « Luphiz’s Blog
May 8th, 2009 at 1:32 pm


sekadar tambahan: (forward dari milis)

Belajar merupakan proses kontinu/berkesinambungan yang merupakan kombinasi antara: menguasai sesuatu yang baru, menggunakan sesuatu yang sudah dikuasai, dan mengajarkan sesuatu yang sudah dikuasai pada orang lain.

Semua manusia pada dasarnya melakukan tiga hal di atas selama hidupnya (belajar berjalan, membaca, berbicara, dll). Tinggal ganti `sesuatu’ dengan fisika/topik fisika/bidang ilmu yang kita minati. Itu menurut saya langkah yang paling alamiah dan wajar untuk menjadi fisikawan. Hal di atas juga tidak didikte oleh latar belakang (umur, agama, kelamin, pendidikan, dll).

Ini beberapa point penjabaran:

* Fisika (atau ilmu apa saja) itu luaassss sekali. Orang sepintar apa pun tidak akan pernah bisa menguasai fisika (atau bidang ilmu lainnya) semuanya. Bahkan bagian pokoknya saja masih luas. Jadi jangan pernah khawatir kalau tidak tahu sesuatu.

* Belajar itu proses kumulatif (akumulasi) sedikit demi sedikit. Yang sering sekali dilupakan adalah karena mempelajari sesuatu yang kecil, lantas tidak dianggap serius. Sekecil atau semudah apa pun yang mau dipelajari, sebaiknya dipelajari dengan baik.

* Tujuan utama BUKAN menyelesaikan problem/topik besar (saya mau buat teori kuantum gravitasi ! Saya mau jago fisika sampai nguasai segala macam teori medan kuantum dan kosmologi ! Nah loh !), tapi bagaimana untuk selalu bisa menggunakan ilmu/pengetahuan yang sudah dikuasai. Tidak perlu malu atau minder kalau pengetahuan belum banyak. Hampir selalu ada hal-hal (kadang penting) yang bisa dilakukan dengan pengetahuan, sesedikit apa pun.

* Belajar mandiri merupakan kemampuan yang harus dimiliki. Definisi belajar mandiri bukan berarti sendirian (single-fighter/alone): sambil pegang buku setumpuk coba di baca semua dan diselesaikan soalnya ! Tetapi bagaimana bisa memperoleh pengetahuan atas inisiatif sendiri. Perhatikan kata kuncinya: inisiatif sendiri ! Sumber pengetahuan banyak: buku, jurnal, internet, paper, tanya orang lain pun termasuk, eksperimen, coba-coba, iseng-iseng, denger kebetulan di tengah kumpul-kumpul, melihat seminar! Jadi bagaimana dengan inisiatif sendiri kita menggunakan semua sumber pengetahuan untuk mendapatkan ilmu.

* Baca-baca-baca-baca ! Banyak sekali pengetahuan yang sudah tertulis di buku/paper dan kita tinggal membaca. Bagaimana mencari buku/paper/jurnal/webpage yang tepat dimana tertulis sesuatu yang kita butuhkan, adalah seni dan teknik yang tidak mudah tapi bisa dipelajari. Tools seperti Google saja bisa sangat membantu untuk belajar. (Terus terang, Google adalah tempat bertanya saya yang pertama kali umumnya kalau saya ada masalah, masalah apa saja)

* Tanya-tanya-tanya-tanya ! Kuliah itu diadakan untuk bertanya. Bahan yang dicatat di papan tulis sebagian besar disalin dari buku (kecuali kalau yang ngasih kuliah jago banget dan punya ilmu baru).

o Kenapa kita harus bertanya ? Karena tidak akan pernah dosen/pengajar bisa memberikan semuanya pada murid kalau cuman dosen/pengajar sendiri yang ngomong di kelas. Mungkin dosen/pengajar menganggap mahasiswa tahu X, padahal mahasiswa belum tahu. Mungkin dosen/pengajar tanpa sengaja melewatkan materi Y, padahal materi Y penting, dan baru setelah ada yang tanya tentang materi Y, sang dosen/pengajar sadar (Oh iya, saya lupa tentang Y, kuliah berikut kita bahas). Mungkin … tanya saja, adalah hak anda untuk bertanya, meski belum tentu dijawab.
o Di Indonesia, yang satu ini sudah budaya mengakar: orang sulit bertanya. That’s really bad. Akibat yang paling buruk karena orang jarang/tidak pernah bertanya: orang tidak tahu bagaimana cara bertanya ! Padalah pertanyaan adalah kunci mencari pengetahuan, baik pengetahuan baru atau lama.
o Komunikasi dan interaksi adalah kunci pengajaran, pembelajaran, dan penyebaran ilmu.
* Terkait soal sebelumnya: karena orang tidak tahu bagaimana bertanya, orang tidak bisa membedakan antara bertanya dan meminta orang lain untuk mengerjakan perkerjaannya. Itu 2 hal yang berbeda, tapi tipis. Mula-mula kalau anda baru belajar untuk bertanya (iya, tidak tahu bagaimana memformulasi pertanyaan, jadi belajar bertanya), anda mungkin tidak tahu bedanya. Tapi kalau sudah biasa bertanya (dan menjawab pertanyaan orang lain tentunya), anda akan tahu, bedanya di mana. Anda bisa mengenali: Oh si A itu cuman malas doank, dia nggak mau kerja. Oh si B itu dia ingin tahu, kalau sudah diberitahu dia akan coba dan kerjakan sendiri.

Ketidakbisaan membedakan 2 hal di atas itu buruk sekali. Itu memicu kemalasan di satu pihak yang pemalas (merasa dia bertanya, padahal dia minta orang lain ngerjakan kerjaanya), dan juga memicu keseganan untuk bertanya di pihak yang rajin (merasa takut kalau pertanyaan dia dianggap malas, padahal dia memang ingin bertanya). Dua-duanya kontraproduktif untuk perkembangan ilmu.
* Tulis-tulis-tulis. Dulu saya malas nyatat dan nulis, tapi itu ternyata salah. Otak saya terbatas kapasitasnya dan gampang lupa, jadi mendingan ditulis. Kalau anda punya ide/pikiran atau apa, tulis. Tidak perlu rapi sekali asal jelas, tapi tulis. Sebab siapa tahu ide/pikiran anda ternyata berguna kemudian. Kalau ada masalah, tulis masalahnya. Kalau nemu buku/paper bagus, tulis siapa pengarangnya. Kalau ketemu orang atau siapa yang kira-kira pintar dan baik dan bisa ditanya, tulis email/alamatnya. Tulis-simpan-baca-lagi.

* Jangan dikira hanya ada 1 metode atau cara dalam fisika/ilmu. Ada kisah tentang seorang dosen yang ngasih PR tentang medan magnet dari suatu rangkaian listrik. Dari seluruh anak di kelas, hanya ada 1 yang bisa mengerjakan. Kok bisa ? Ternyata problem itu tidak mudah untuk diselesaikan secara analitik (diturunkan atau pakai integral atau apa), tapi rangkaian listrik itu bisa dibikin di lab elektronik, dan medan magnetnya bisa diukur ! Satu anak yang dapet jawaban adalah orang yang pergi ke lab dan membuat rangkaiannya di lab, lalu mengukur.

Fisikawan menggunakan segala macam cara dalam riset: cara-cara yang mungkin tidak terbayang kalau kita masih baru, tapi ternyata sahih dari segi prinsip ilmiah.
* Jebakan/pitfall/trap dalam belajar atau kerja di fisika (serta bidang ilmu lainnya) itu banyak. Tidak semua textbook/paper (seterkenal apa pun pengarangnya) itu bagus dan benar. Tidak semua orang yang kerja di fisika itu tahu fisika dengan benar (ini fakta - but life goes on). Dan hanya anda sendiri yang bisa mencegah jatuh ke dalam jebakan tsb, dengan selalu bersikap kritis, terbuka, dan ingin tahu. Saya sudah terjebak teksbook/penjelasan yang kurang bagus, konsep/ide yang salah/kurang tepat, kata-kata atau pendapat orang lain yang ternyata salah berkali-kali jadi kalau kelak anda mengalami nasib serupa jangan patah semangat - semua orang bisa jadi mengalami hal sama.

Dunia fisika, misalnya, tidak se-innocent dan se-polos dan se-ideal dugaan anda. (Wah, fisika/fisikawan itu idealis yah .. wah salah besar ini). Meng-idealisasi fisika sejak awal adalah kesalahan fatal !
* Jangan takut salah ! Terutama bagi yang sudah senior atau apa, karena takut tampak bodoh di depan murid. Lebih baik bilang tidak tahu daripada sok tahu ! Dengan sendirinya, juga jangan menyalahkan/mencela orang lain kalau orang lain tidak tahu, tapi bantu !

* Luangkan waktu untuk mengajarkan apa yang sudah anda ketahui, dan menjawab pertanyaan orang lain. Setiap orang yang bekerja dalam bidang ilmu adalah juga pengajar (meskipun ybs tidak berprofesi sebagai guru atau profesor). Beberapa hal positif dari menjawab pertanyaan: menyegarkan kembali pengetahuan di otak, memberi saya cara pandang baru pada suatu masalah, memberi saya petunjuk dan kesempatan menemukan jebakan/pitfall/trap terkait point 10 di atas, dan dengan sendiri-nya solusi untuk jebakan/pitfall/trap tsb. Di tempat saya bekerja, dimana ada 500 lebih orang (profesor, staf riset di lab, insinyur dan teknisi, dan mahasiswa Ph.D.), bertanya dan menjawab pertanyaan adalah kebiasaan sehari-hari semua orang, tidak hanya yang masih baru atau junior. Besar sekali kemungkinannya bahwa situasi serupa akan juga ditemukan di tempat-tempat lain di mana kegiatan riset dan akademiknya maju.

* Terakhir: Jangan percaya 100 persen pada pendapat/pikiran orang lain sebelum dibaca/dipikirkan/dan dicoba sendiri. Termasuk kata-kata saya di atas. Coba sendiri dan buktikan apakah kata-kata saya benar atau salah. Kalau benar ya berarti good news, kalau salah berarti saya harus perbaiki. Practice ! Experiment ! Just try it !

Teknik Dan Strategi Manajemen Kelas

Renee Rosenblum-Lowden adalah seorang guru yang berpengalaman mengajar siswa kanak-kanak maupun dewasa selama 25 tahun, bersama Felicia Lowden Kimmel seorang guru bahasa inggris yang kemudian menjadi konselor, menulis sebuah buku yang berjudul “ You have to Go to School ... You’re the Teacher !”. Di indonesia sendiri buku tersebut dierjemahkan dengan judul “ Anda Harus Pergi ke Sekolah ... ANDA GURU”. Buku ini sangat menarik karena menyajikan berbagai macam teknik yang berkaiatan dengan masalah sehari-hari dalam manajemen kelas. Memang pada strategi tertentu ada yang kurang cocok jika diterapkan di lingkungan sekolah di Indonesia karena perebedaan budaya. Namun demikian sebagain besar teknik dan strtegi yang disajikan sangat membantu bagi guru baru maupun guru senior yang berminat memperbaiki kemampuan mengelola kelas.

Dalam buku ini disajikan lebih dari 300 strategi dan teknik mengelola kelas. Penulis akan menyajikan beberapa strategi dan teknik yang menurut penulis cukup menarik.Untuk kali ini penulis akan menyajikan teknik dan strategi sebagai seorang guru baru. Namun demikian teknik dan strategi tersebut masih layak untuk dibaca ulang semua guru, termasuk saya. Adapun strategi dan teknik tersebut diantaranya :

BERPAKAIAN SEPERTI LAYAKNYA ORANG DEWASA
Masalah cara berpakaian bagi seorang guru sangatlah penting. Sebagai guru baru sering mengalami kecanggungan dalam berpakaian. Pengalaman saya sebagai seorang guru baru di sebuah SMA, sering mengalami penilaian tentang penampilan dari siswa secara sembunyi-sembunyi. Penilaian dari ujung kaki sampai ujung rambut. Kebiasaan saya yang biasa tampil kurang rapi sampai dengan rambut yang tidak diminyaki sering dikomentar secara bisik-bisik dari siswa.

Penampilan guru yang terlihat profesional akan sangat membantu guru dalam membangun kewibawaan. Survey membuktikan penampilan guru dalam berpakaian yang terlihat profesional sangat membantu dalam mendisiplinkan siswa.Berpenampilan rapi akan memberi dampak positif terhadap sikap siswa. Bagi guru, sekolah merupakan tempat yang spesial dan sudah selayaknya saat kita ke tempat tersebut juga berpenampilan sepesial. Ada pepatah jawa yang mengatakan “ Ajining raga saka ing busana “. Penghargaan terhadap jasmani kita ditentukan oleh pakaian yang kita kenakan.

SIAPAKN RPP (RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ) LEBIH DARI JAM MATA PELAJARAN YANG TERSEDIA
Sebagai seorang guru saat pertama kali mengajar biasanya dalam masa penjajagan. RPP yang harusnya diperiapkan sering dikesampingkan. Dengan modal “bonek” , alias bondo nekat mengajar dengan tangan kosong. Akibatnya sering terjadi “hang” di tengah pembelajaran. Apalagi banyak siswa mencoba-coba menggoda dengan pertanyaan dan komentar yang tidak relevan dengan materi ajar. Ah, jadi ingat pengalaman saya pertama mengajar.
Persiapan RPP lebih awal tampaknya sangat membantu guru baru pada saat mengajar.Sebab dengan persiapan yang ada peluang terjadinya kemacetan di tengah pembelajaran akan diminimalisasi. Apalagi jika siswa mengetahui kita grogi karena tanpa persiapan maka kegiatan pembelajaran akan lebih tidak terkendali.

Persiapan RPP yang lebih dari jam yang ada akan membantu pada saat menghadapi kelompok siswa dengan daya tangkap tinggi sehingga tidak akan mengalami kehabisan materi. Jangan takut RPP kita tidak lebih baik dari guru lain. Rata-rata guru merasa RPP-nya tidak lebih baik dari RPP guru lain.Suatu sikap yang wajar, kalau RPP- yang kita buat dirasakan yang terbaik “over PD” jadinya.

MENGAMATI GURU LAIN
Mengamati guru lain mengajar di Indonesia bukanlah hal yang biasa. Guru yang diamati pada saat mengajar sering merasa terganggu dengan keberadaan orang ketiga di ruang kelas. Tidak heran jika kegiatan supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah merupakan suatu kegiatan yang tidak disukai guru. Sebagai seorang guru baru, kegiatan mengamati guru lain mengajar sangat penting. Seorang guru baru layak memilih guru senior yang dapat menjadi mentor.Informasi tentang guru yang bagus dalam mengajar dapat diperoleh dari siswa. Guru yang diidolakan siswa umumnya mempunyai teknik mengajar yang istimewa. Dengan mengamati gaya mengajar guru tersebut, siapa tahu dapat memperbaiki gaya mengajar kita. Sebagian besar guru mengajar dengan meniru gaya mengajar guru-guru waktu sekolah. Sudah selayaknya kita meniru dari guru-guru yang mempunyai gaya mengajar yang baik. Ingat hampir 80 % dari apa yang kita lakukan adalah peniruan apa yang kita lihat.

SIFAT NEGATIF GURU
Tidak semua guru menjalani profesinya dengan bahagia.Guru yang tidak merasa bahagia dengan profesinya lebih banyak mengeluh, selalu mengkritik apapun tentang profesi guru. Kelompok guru tersebut biasanya mengajar tanpa motivasi. Mengajar hanya menggugurkan tanggung jawab sambil menunggu masa pensiun. Bagi guru baru berkumpul dengan kelompok guru di atas sangat berbahaya, karena sifat negatif yang dimiliki dapat menular bagaikan “virus negatif”. Untuk itu guru baru hendaknya jangan terlalu sering berkelompok dengan guru yang lebih banyak mengeluh dan kurang motivasi, banyak-banyaklah bergaul dengan guru yang mempunyai semangat dan motivasi tinggi. Sebagaimana sikap negatif sikap positif juga dapat menular. Sudah selayaknya para guru senior lebih banyak berbagi pengalaman terbaik alias “best practice” kepada para guru baru agar mereka menjadi guru profesional yang handal.

SEMANGAT ITU DIKEJAR BUKAN DIAJARKAN
Tentu saja harapan bagi semua guru untuk mengajar di tengah siswa yang antusias. Untuk membangun antusias siswa bukanlah sesuatu yang mudah. Kita tidak bisa begitu saja mengajak siswa bersemangat, sementara kita tidak berusaha menciptakan linkungan pendukungnya. Siswapun berharap agar kita lebih bersemangat dalam mengajar. Mempersiapkan diri dengan matang termasuk materi yang dikemas dengan menarik dan menyenangkan akan dapat memuaskna rasa ingin tahu siswa.

RAMAH NAMUN TIDAK UNTUK MENJADI TEMAN
Keinginan untuk lebih dekat kepada siswa bagi seorang guru adalah hal yang wajar. Bahkan tidak sedikit guru berusaha menjadi teman para muridnya. Namun demikian sikap ramah guru dan berusaha menjadi teman siswa sering disalah artikan siswa dengan berperilaku cenderung kurang sopan. Untuk itu perlu sikap tegas guru bahwa sudah selayaknya siswa menaruh rasa hormat kepada guru. Keramahan yang diberikan siswa adalah keramahan seorang guru kepada siswa. Dan mungkin perlu ditegaskan bahwa “ tugas saya adalah mengajar bukan untuk menjadi teman .“ Tentu saja kalimat tersebut bagi sebagian guru dikhawatirkan akan mengakibatkan para siswa tidak menyukainya. Namun demikian jika kalimat tersebut dimaksud guna membimbing siswa agar lebih menghormati guru, siswa akan memamahaminya.

Sebenarnya masih banyak teknik dan strategi yang cukup menarik yang diuraikan dari buku yang saya sebut di atas. Tentunya penulis persilakan untuk membaca sendiri buku tersebut. Selalu berusaha lebih baik bagi seorang guru adalah sebuah kewajiban.Menjadi guru yang profesional dan handal merupakan harapan kita semua. Amin.

HIDUP GURU INDONESIA !!!
Sumber bacaan : “ You Have to Go to School ... You’re the teacher “ oleh Renee Rosenblum-Lowden dan Felicia Lowden Kimmel.

Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

Latar Belakang

dana bos
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan bahwa setiap warga negara yang berusia 7-15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar. Pasal 34 ayat 2 menyebutkan bahwa Pemerintah dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya, sedangkan dalam ayat 3 menyebutkan bahwa wajib belajar merupakan tanggung jawab negara yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Konsekuensi dari amanat undang-undang tersebut adalah Pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan pendidikan bagi seluruh peserta didik pada tingkat pendidikan dasar (SD dan SMP) serta satuan pendidikan lain yang sederajat.

Salah satu indikator penuntasan program Wajib Belajar 9 Tahun dapat diukur dengan Angka Partisipasi Kasar (APK) SD dan SMP.  Pada tahun 2005  APK SD telah mencapai 115%, sedangkan SMP pada tahun 2009 telah mencapai 98,11%, sehingga program wajar 9 tahun telah tuntas 7 tahun lebih awal dari target deklarasi Education For All (EFA) di Dakar. Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang dimulai sejak bulan Juli 2005, telah berperan secara signifikan dalam percepatan pencapaian program wajar 9 tahun. Oleh karena itu, mulai tahun 2009 pemerintah telah melakukan perubahan tujuan, pendekatan dan orientasi program BOS, dari perluasan akses menuju peningkatan kualitas.

Pada tahun 2012 Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) mengalami perubahan mekanisme penyaluran dan. Pada tahun anggaran 2011  penyaluran dana BOS dilakukan melalui mekanisme transfer ke daerah kabupaten/kota dalam bentuk Dana Penyesuaian untuk Bantuan Operasional Sekolah, mulai tahun anggaran 2012 dana BOS disalurkan dengan mekanisme yang sama tetapi melalui pemerintah provinsi.

Pengertian BOS

Menurut Peraturan Mendiknas nomor 69 Tahun 2009, standar biaya operasi nonpersonalia adalah standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi nonpersonalia selama 1 (satu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan dana pendidikan agar satuan pendidikan dapat melakukan kegiatan pendidikan secara teratur dan berkelanjutan sesuai Standar Nasional Pendidikan. BOS adalah program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan biaya operasi nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar. Namun demikian, ada beberapa jenis pembiayaan investasi dan personalia yang diperbolehkan dibiayai dengan dana BOS.

Tujuan Bantuan Operasional Sekolah

Secara umum program BOS bertujuan untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun yang bermutu.

Secara khusus program BOS bertujuan untuk:

1.    Membebaskan pungutan bagi seluruh siswa SD/SDLB negeri dan SMP/SMPLB/SMPT (Terbuka) negeri terhadap biaya operasi sekolah, kecuali pada rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) dan sekolah bertaraf internasional (SBI). Sumbangan/pungutan bagi sekolah RSBI dan SBI harus tetap mempertimbangkan fungsi pendidikan sebagai kegiatan nirlaba, sehingga sumbangan/pungutan tidak boleh berlebih;
2.    Membebaskan pungutan seluruh siswa miskin dari seluruh pungutan dalam bentuk apapun, baik di sekolah negeri maupun swasta;
3.    Meringankan beban biaya operasi sekolah bagi siswa di sekolah swasta.
Sasaran Program dan Besar Bantuan
Sasaran program BOS adalah semua sekolah SD dan SMP, termasuk SMP (SMPT) dan Tempat Kegiatan Belajar Mandiri (TKBM) yang diselenggarakan oleh masyarakat, baik negeri maupun swasta di seluruh provinsi di Indonesia. Program Kejar Paket A dan Paket B tidak termasuk sasaran dari program BOS ini.
Besar biaya satuan BOS yang diterima oleh sekolah  pada tahun anggaran 2012, dihitung berdasarkan jumlah siswa dengan ketentuan:
1.    SD/SDLB                                                  :    Rp 580.000,-/siswa/tahun
2.    SMP/SMPLB/SMPT                             :    Rp 710.000,-/siswa/tahun
Waktu Penyaluran Dana
Tahun anggaran 2012, dana BOS akan diberikan selama 12 bulan untuk periode Januari sampai Desember 2012, yaitu semester 2 tahun pelajaran 2011/2012 dan semester 1 tahun pelajaran 2012/2013. Penyaluran dana dilakukan setiap periode 3 bulanan, yaitu periode Januari-Maret, April-Juni, Juli-September dan Oktober-Desember. Khusus untuk sekolah di daerah terpencil, penyaluran dana BOS dilakukan 6 bulanan. Penetapan daerah terpencil dilakukan melalui Peraturan Menteri Keuangan  secara khusus, atas usulan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Penggunaan Dana BOS

1.    Pembelian/penggandaan buku teks pelajaran, yaitu untuk mengganti yang rusak atau untuk memenuhi kekurangan.
2.    Pembiayaan seluruh kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru, yaitu biaya pendaftaran, penggandaan formulir, administrasi pendaftaran, dan pendaftaran ulang, pembuatan spanduk sekolah bebas pungutan, serta kegiatan lain yang berkaitan langsung dengan kegiatan tersebut (misalnya untuk fotocopy, konsumsi panitia, dan uang lembur dalam rangka penerimaan siswa baru, dan lainnya yang relevan);
3.    Pembiayaan kegiatan pembelajaran remedial, PAKEM, pembelajaran kontekstual, pembelajaran pengayaan, pemantapan persiapan ujian, olahraga, kesenian, karya ilmiah remaja, pramuka, palang merah remaja, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan sejenisnya (misalnya untuk honor jam mengajar tambahan di luar jam pelajaran, biaya transportasi dan akomodasi siswa/guru dalam rangka mengikuti lomba, fotocopy, membeli alat olah raga, alat kesenian dan biaya pendaftaran mengikuti lomba);
4.    Pembiayaan ulangan harian, ulangan umum, ujian sekolah dan laporan hasil belajar siswa (misalnya untuk fotocopi/ penggandaan soal, honor koreksi ujian dan honor guru dalam rangka penyusunan rapor siswa);
5.    Pembelian bahan-bahan habis pakai seperti buku tulis, kapur tulis, pensil, spidol, kertas, bahan praktikum, buku induk siswa, buku inventaris, langganan koran/majalah pendidikan, minuman dan makanan ringan untuk kebutuhan sehari-hari di sekolah, serta pengadaan suku cadang alat kantor;
6.    Pembiayaan langganan daya dan jasa, yaitu listrik, air, telepon, internet, modem, termasuk untuk pemasangan baru jika sudah ada jaringan di sekitar sekolah. Khusus di sekolah yang tidak ada jaringan listrik, dan jika sekolah tersebut memerlukan listrik untuk proses belajar mengajar di sekolah, maka diperkenankan untuk membeli genset;
7.    Pembiayaan perawatan sekolah, yaitu pengecatan, perbaikan atap bocor, perbaikan sanitasi/WC siswa, perbaikan pintu dan jendela, perbaikan mebeler, perbaikan sanitasi sekolah, perbaikan lantai ubin/keramik dan perawatan fasilitas sekolah lainnya;
8.    Pembayaran honorarium bulanan guru honorer dan tenaga kependidikan honorer. Untuk sekolah SD diperbolehkan untuk membayar honor tenaga yang membantu administrasi BOS;
9.    Pengembangan profesi guru seperti pelatihan, KKG/MGMP dan KKKS/MKKS. Khusus untuk sekolah yang memperoleh hibah/block grant pengembangan KKG/MGMP atau sejenisnya pada tahun anggaran yang sama tidak diperkenankan menggunakan dana BOS untuk peruntukan yang sama;
10.    Pemberian bantuan biaya transportasi bagi siswa miskin yang menghadapi masalah biaya transport dari dan ke sekolah, seragam, sepatu/alat tulis sekolah bagi siswa miskin yang menerima Bantuan Siswa Miskin . Jika dinilai lebih ekonomis, dapat juga untuk membeli alat transportasi sederhana yang akan menjadi barang inventaris sekolah (misalnya sepeda, perahu penyeberangan, dll);
11.    Pembiayaan pengelolaan BOS seperti alat tulis kantor (ATK termasuk tinta printer, CD dan flash disk), penggandaan, surat-menyurat, insentif bagi bendahara dalam rangka penyusunan laporan BOS dan biaya transportasi dalam rangka mengambil dana BOS di Bank/PT Pos;
12.    Pembelian komputer (desktop/work station) dan printer untuk kegiatan belajar siswa, masing-masing maksimum 1 unit dalam satu tahun anggaran;
13.    Bila seluruh komponen 1 s.d 12 di atas telah terpenuhi pendanaannya dari BOS dan masih terdapat sisa dana, maka sisa dana BOS tersebut dapat digunakan untuk membeli alat peraga, media pembelajaran, mesin ketik, peralatan UKS dan mebeler sekolah.

Larangan Penggunaan Dana BOS

1.    Disimpan dalam jangka waktu lama dengan maksud dibungakan.
2.    Dipinjamkan kepada pihak lain.
3.    Membiayai kegiatan yang tidak menjadi prioritas sekolah dan memerlukan biaya besar, misalnya studi banding, studi tour (karya wisata) dan sejenisnya.
4.    Membiayai kegiatan yang diselenggarakan oleh UPTD Kecamatan/ Kabupaten/kota/Provinsi/Pusat, atau pihak lainnya, walaupun pihak sekolah tidak ikut serta dalam kegiatan tersebut.  Sekolah hanya diperbolehkan menanggung biaya untuk siswa/guru yang ikut serta dalam kegiatan tersebut.
5.    Membayar bonus dan transportasi rutin untuk guru.
6.    Membeli pakaian/seragam bagi guru/siswa untuk kepentingan pribadi (bukan inventaris sekolah).
7.    Digunakan untuk rehabilitasi sedang dan berat.
8.    Membangun gedung/ruangan baru.
9.    Membeli bahan/peralatan yang tidak mendukung proses pembelajaran.
10.    Menanamkan saham.
11.    Membiayai kegiatan yang telah dibiayai dari sumber dana pemerintah pusat atau pemerintah daerah secara penuh/wajar, misalnya guru kontrak/guru bantu.
12.    Kegiatan penunjang yang tidak ada kaitannya dengan operasi sekolah, misalnya iuran dalam rangka perayaan hari besar nasional dan upacara keagamaan/acara keagamaan.
13.    Membiayai kegiatan dalam rangka mengikuti pelatihan/sosialisasi/ pendampingan terkait program BOS/perpajakan program BOS yang diselenggarakan lembaga di luar Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/ Kota dan Kementerian Pendidikan Nasional.

Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Penggunaan Dana BOS

1.    Prioritas utama penggunaan dana BOS adalah untuk kegiatan operasional sekolah;
2.    Maksimum penggunaan dana untuk belanja pegawai bagi sekolah negeri sebesar 20%. Penggunaan dana untuk honorarium guru honorer di sekolah agar mempertimbangkan rasio jumlah siswa dan guru sesuai dengan ketentuan pemerintah yang ada dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 15 Tahun 2010 tentang SPM Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota;
3.    Bagi sekolah yang telah menerima DAK, tidak diperkenankan menggunakan dana BOS untuk peruntukan yang sama;
4.    Pembelian barang/jasa per belanja tidak melebihi Rp. 10 juta;
5.    Penggunaan dana BOS untuk transportasi dan uang lelah bagi guru PNS diperbolehkan hanya dalam rangka penyelenggaraan suatu kegiatan sekolah selain kewajiban jam mengajar.  Besaran/satuan biaya untuk transportasi dan uang lelah guru PNS yang bertugas di luar jam mengajar tersebut harus mengikuti batas kewajaran. Pemerintah daerah wajib mengeluarkan peraturan tentang penetapan batas kewajaran tersebut di daerah masing-masing dengan mempertimbangkan faktor sosial ekonomi,  faktor geografis dan faktor lainnya;
6.    Jika dana BOS yang diterima oleh sekolah dalam triwulan tertentu lebih besar/kurang dari jumlah yang seharusnya, misalnya akibat kesalahan data jumlah siswa, maka sekolah harus segera melapor kepada Dinas Pendidikan. Selanjutnya Dinas Pendidikan mengirim surat secara resmi kepada Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah yang berisikan daftar sekolah yang lebih/kurang untuk diperhitungkan pada penyesuaian alokasi pada triwulan berikutnya;
7.    Jika terdapat siswa pindah/mutasi ke sekolah lain setelah pencairan dana di triwulan berjalan, maka dana BOS siswa tersebut pada triwulan berjalan menjadi hak sekolah lama. Revisi jumlah siswa pada sekolah yang ditinggalkan/menerima siswa pindahan tersebut baru diberlakukan untuk pencairan triwulan berikutnya;
8.    Bunga Bank/Jasa Giro akibat adanya dana di rekening sekolah menjadi milik sekolah untuk digunakan bagi sekolah.

Landasan Hukum

Landasan hukum kebijakan penyaluran dan pengelolaan dana BOS Tahun 2012 antara lain:
1.    Peraturan Menteri Keuangan No. 201/PMK.07/2011 tentang Pedoman Umum  dan Alokasi BOS Tahun Anggaran  2012
2.    Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 51/2011 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana BOS  dan Laporan Keuangan BOS Tahun Anggaran 2012
3.    Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pengelolaan BOS

Cara Membuat Penulisan Referensi dari Buku

Cara Membuat Penulisan Referensi dari Buku
References from Book - Sebagai lanjutan dari cara penulisan referensi dari jurnal, sekarang saatnya kita memahami cara menulis referensi dari buku. Karena saya bukan pakar dalam menulis skripsi, tesis ataupun disertasi dan saya juga (pura-pura) tidak tahu cara menuliskan referensi atau bibliografi, maka dari itu mari kita teruskan saja pembahasan mengenai penulisan referensi menurut Holtom dan Fisher (1999: 30-31) di bawah ini:


Follow the same principles when writing the reference details for books.

1.      When you reference books, cite the authors, the date, title, the town or city where it was published, and the name of the publisher. For example:

Ketika anda membuat referensi dari buku, tulis nama pengarang, tahun, judul, kota atau negara tempat diterbitkannya buku tersebut dan juga nama penerbit, contoh:

Bowie, D. and Mitchell, J. (1994) A logic-based calculus of everyday objects. (Hendrix and Joplin Press, San Francisco).

2.      If you are citing a chapter from a book then include the above details, plus the name of the chapter, and the chapter authors, as well as the book title. For example:

Jika anda mengutip bab dari sebuah buku, maka cantumkan rincian buku tersebut, ditambah nama babnya, dan juga nama pengarang bab buku tadi, dan jangan lupa cantumkan judul bukunya. Contoh:

Downward, J. and Tybulewicz, V. (1998) Successful research methods. In Applications of Signalling. (Nottinghill Press, London)

3.      If the book is edited then include the names of the editors in your reference details:

Jika buku tersebut diedit (memiliki editor), maka cantumkan nama editornya pada rincian referensi anda. Contoh:
 

Bopper, B. and Miller, G. (1997) Statistics don't mean nothin'. In A Handbook of Paranormal Mathematics, Katsanis, N. and Bermingham, N. (Eds) (West Cheam University Press, West Cheam)

4.      You can also include the page numbers if you want to refer to just one section; p is used to refer to one page and pp to refer to a number of pages.

Anda juga bisa mencantumkan nomor halaman jika anda ingin mengacu pada satu bagian (bab) saja; huruf p (dalam penulisan referensi berbahasa Inggris) atau hal. (dalam penulisan referensi berbahasa Indonesia) digunakan untuk mengacu pada satu halaman saja, tapi jika mengacu pada nomor halaman bagian (bab) buku tersebut, maka gunakan huruf pp. Contoh:

Ashworth, A. and Marshall, C. (1997) Probability theory and gene cloning. In Favourite Oncogene Stories. (Fulham Publications, Cambridge), pp. 103-128

Sourounian, L., Doering, D. and Swendeman, S. (1998) The growth of red giants. In Stellar Evolutionary Theories. (Perm and Rockefellar, Boston), p. 206
 

5.      Also list the volume number if there is one, and edition number if it is necessary for the reader to find the reference:

Juga cantumkan nomor volume jika ada, dan juga nomor edisi jika diperlukan bagi pembaca agar menemukan referensi bukunya. Contoh:
 
Karloff, B., Greenwood, B. (Eds). 1963. Revitalisation ofthe Dead. Vol. 2. (Head and Throttle, Whitby)


6.     If the publisher lists several cities-for example, London, New York, Toronto, Sidney, Singapore-you only need to list the first one.
 
Jika penerbit buku tersebut tersebar di beberapa kota—contoh, London, New York, Toronto, Sidney—anda hanya butuh cantumkan kota pertamanya saja.

Untuk memperkaya contoh-contoh penulisan referensi yang diambil (dikutip) dari buku, berikut adalah model atau contoh penulisan referensi yang saya ambil dari beberapa buku koleksi saya:


Contoh penulisan referensi buku Model Pertama:
Guenthner, F. and Guenthner-Reutter, M. (eds), Meaning and Translation. Philosophical and Linguistic Approaches (London: Duckworth, 1978).

Nida, E. and Taber, C., The Theory and Practice of Translation (Leiden: E.J. Brill, 1969)

Beaugrande, Robert de, Factors in a Theory of Poetic Translating (Amsterdam and Assen: Van Gorcum, 1978).

Davie, Donald, Poetry in Translation (Milton Keynes: The Open University Press, 1975)
 
Contoh penulisan referensi buku Model Kedua

Adams, R.M. (1973) Proteus, His Lies, His Truth: Discussions of Literary Translation, New York: Norton.

Baker, M. (1992) In Other Words: A Coursebook on Translation, London and New York: Routledge.
——(ed.) (1998) Encyclopedia of Translation Studies, London and New York: Routledge.

Derrida, J. (1979) “Living On/Border Lines,” trans. J.Hulbert, in Deconstruction and Criticism, New York: Continuum, pp. 75–176.


Sudah cukup kan? Jika nanti saya temukan model-model contoh penulisan referensi lainnya, pasti saya update lagi. Semoga saja contoh-contoh penulisan referensi diatas bisa menjadi pedoman agar penulisan referensi skripsi kita atau disertasi kita menjadi benar adanya.

Referensi

Holtom, Daniel and Fisher, Elizabeth. 1999. Enjoy Writing Your Science Thesis and Dissertation!.London: Imperial College Press.

Pengertian Minat Belajar Siswa Menurut Para Ahli, Definisi, Artikel

minat belajar siswa
Pengertian Minat Belajar - Minat adalah kecenderungan jiwa yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas atau kegiatan (Slameto, 1995). Seseorang yang berminat terhadap suatu aktivitas dan memperhatikan itu secara konsisten dengan rasa senang. Pengertian Minat Belajar Siswa Menurut Para Ahli

Definisi Minat Belajar Siswa Menurut Para Ahli -Menurut Kartono (1995), minat merupakan moment-moment dari kecenderungan jiwa yang terarah secara intensif kepada suatu obyek yang dianggap paling efektif (perasaan, emosional) yang didalamnya terdapat elemen-elemen efektif (emosi) yang kuat. Minat juga berkaitan dengan kepribadian. Jadi pada minat terdapat unsur-unsur pengenalan (kognitif), emosi (afektif), dan kemampuan (konatif) untuk mencapai suatu objek, seseorang suatu soal atau suatu situasi yang bersangkutan dengan diri pribadi (Buchori, 1985)

Biologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang kehidupan. Semua benda yang hidup menjadi obyek dari biologi. Oleh karena itu biologi berobyekkan benda-benda yang hidup. Maka cukup banyak ilmu-ilmu yang tergabung di dalamnya. Biologi sebagai salah satu bidang ilmu pengetahuan juga merupakan objek pada aspek minat. Dengan demikian, bidangbiologi dapat melahirkan reaksi perasaan senag, gembira, dan semangat belajar, begitu pula sebaliknya, tergantung dari kepribadian siswa sendiri apakah menaruh minat yang tinggi terhadap bidang biologi atau tidak (Ahmadi, 1998).

Pengertian Minat Belajar Siswa Menurut Para Ahli - Menurut Hardjana (1994), minat  merupakan kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu yang timbul karena kebutuhan, yang dirasa atau tidak dirasakan atau keinginan hal tertentu. Minat dapat diartikan kecenderungan untuk dapat tertarik atau terdorong untuk memperhatikan seseorang sesuatu barang atau kegiatan dalam bidang-bidang tertentu (Lockmono, 1994).

Minat dapat menjadi sebab sesuatu kegiatan dan sebagai hasil dari keikutsertaan dalam suatu kegiatan. Karena itu minat belajar adalah kecenderungan hati untuk belajar untuk mendapatkan informasi, pengetahuan, kecakapan melalui usaha, pengajaran atau pengalaman (Hardjana, 1994).

Menurut Gie (1998), minat berarti sibuk, tertarik, atau terlihat sepenuhnya dengan sesuatu kegiatan karena menyadari pentingnya kegiatan itu. Dengan demikian, minat belajar adalah keterlibatan sepenuhnya seorang siswa dengan segenap kegiatan pikiran secara penuh perhatian untuk memperoleh pengetahuan dan mencapai pemahaman tentang pengetahuan ilmiah yang dituntutnya di sekolah.

Minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar. Siswa yang berminat terhadap biologi akan mempelajari biologi dengan  sungguh-sungguh seperti  rajin belajar, merasa senang mengikuti penyajian pelajaran biologi, dan bahkan dapat menemukan kesulitan–kesulitan dalam belajar menyelesaikan soal-soal latihan dan praktikum karena adanya daya tarik yang diperoleh dengan mempelajari biologi. Siswa akan mudah menghafal pelajaran yang menarik minatnya. Minat berhubungan erat dengan motivasi. Motivasi muncul karena adanya kebutuhan, begitu juga minat, sehingga tepatlah bila minat merupakan alat motivasi. Proses belajar akan berjalan lancar bila disertai minat. Oleh karena itu, guru perlu membangkitkan minat siswa agar pelajaran yang diberikan mudah siswa mengerti (Hasnawiyah, 1994).

Kondisi kejiwaan sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar. Itu berarti bahwa minat sebagai suatu aspek kejiwaan melahirkan daya tarik tersendiri untuk memperhatikan suatu obyek tertentu.

Berdasarkan hasil penelitian psikologi menunjukkan bahwa kurangnya minat belajar dapat mengakibatkan kurangnya rasa ketertarikan pada suatu bidang tertentu, bahkan dapat melahirkan sikap penolakan kepada guru (Slameto, 1995).

Minat merupakan salah satu faktor pokok untuk meraih sukses dalam studi. Penelitian-penelitian di Amerika Serikat mengenai salah satu sebab utama dari kegagalan studi para pelajar menunjukkan bahwa penyebabnya adalah kekurangan minat (Gie, 1998).

Menurut Gie (1998), arti penting minat dalam kaitannya dengan pelaksanaan studi adalah
1.    Minat melahirkan perhatian yang serta merta.
2.    Minat memudahnya terciptanya konsentrasi.
3.    Minat mencegah gangguan dari luar
4.    Minat memperkuat melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan.
5.    Minat memperkecil kebosanan belajar belajar dalam diri sendiri.
Minat melahirkan perhatian spontan yang memungkinkan terciptanya konsentrasi untuk waktu yang lama dengan demikian, minat merupakan landasan bagi konsentrasi. Minat bersifat sangat pribadi, orang lain tidak bisa menumbuhkannya dalam diri siswa, tidak dapat memelihara dan mengembangkan minat itu, serta tidak mungkin berminat terhadap sesuatu hal sebagai wakil dari masing-masing siswa (Gie, 1995). Minat dan perhatian dalam belajar mempunyai hubungan yang erat sekali. Seseorang yang menaruh minat pada mata pelajaran tertentu, biasanya cenderung untuk memperhatikan mata pelajaran tersebut. Sebaliknya, bila seseorang menaruh perhatian secara kontinyu baik secara sadar maupun tidak pada objek tertentu, biasanya dapat membangkitkan minat pada objek tersebut.

Kalau seorang siswa mempunyai minat pada pelajaran tertentu dia akan memperhatikannya. Namun sebaliknya jika siswa tidak berminat, maka perhatian pada mata pelajaran yang sedang diajarkan biasanya dia malas untuk mengerjakannya. Demikian juga dengan siswa yang tidak menaruh perhatian yang pada mata pelajaran yang diajarkan, maka sukarlah diharapkan siswa tersebut dapat belajar dengan baik. Hal ini tentu mempengaruhi hasil belajarnya (Kartono, 1995).
Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut.
Minat tidak dibawa sejak lahir melainkan diperoleh kemudian. Minat terhadap sesuatu dipelajari sejak lahir melainkan diperoleh kemudian. Minat terhadap sesuatu dipelajari dan mempengaruhi belajar selanjutnya serta mempengaruhi penerimaan minat baru. Jadi minat terhadap sesuatu merupakan hasil belajar dan menyokong belajar selanjutnya walaupun minat terhadap sesuatu hal tidak merupakan hal yang hakiki untuk  dapat mempelajari hal tersebut.

Mengembangkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya adalah membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk dipelajarinya dengan dirinya sendiri sebagai individu. Proses ini berarti menunjukkan pada siswa bagaimana pengetahuan atau kecakapan tertentu mempengaruhi dirinya, melayani tujuan-tujuannya, memuaskan kebutuhan-kebutuhannya. Bila siswa menyadari bahwa belajar merupakan suatu alat untuk mencapai beberapa tujuan yang dianggapnya penting dan bila siswa melihat bahwa dari hasil dari pengalaman belajarnya akan membawa kemajuan pada dirinya, kemungkinan besar siswa akan berminat dan bermotivasi untuk mempelajarinya.

Dengan demikian perlu adanya usaha-usaha atau pemikiran yang dapat memberikan solusi terhadap peningkatan minat belajar siswa, utamanya dengan yang berkaitan dengan bidang studi biologi. Minat sebagai aspek kewajiban bukan aspek bawaan, melainkan kondisi yang terbentuk setelah dipengaruhi oleh lingkungan. Karena itu minat sifatnya berubah-ubah dan sangat tergantung pada individunya.
Minat belajar dapat diingatkan melalui latihan konsentrasi. Konsentrasi merupakan aktivitas jiwa untuk memperhatikan suatu objek secara mendalam. Dapat dikatakan bahwa konsentrasi itu muncul jika seseorang menaruh minat pada suatu objek, demikian pula sebaliknya merupakan kondisi psikologis yang sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar di sekolah. Kondisi tersebut amat penting sehingga konsentrasi yang baik akan melahirkan sikap pemusatan perhatian yang tinggi terhadap objek yang sedang dipelajari.
Minat sebagai salah satu aspek psikologis dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang sifatnya dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal). Dilihat dari dalam diri siswa, minat dipengaruhi oleh cita-cita, kepuasan, kebutuhan, bakat dan kebiasaan. Sedangkan bila dilihat dari faktor luarnya minat sifatnya tidak menetap melainkan dapat berubah sesuai dengan kondisi lingkungan. Faktor luar tersebut dapat berupa kelengkapan sarana dan prasarana, pergaulan dengan orang tua dan persepsi masyarakat terhadap suatu objek serta latar belakang sosial budaya (Slameto, 1995).
Menurut Slameto (1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh guru di sekolah dengan cara:
1.    Penyajian materi yang dirancang secara sistematis, lebih praktis dan penyajiannya lebih berserni.
2.    Memberikan rangsangan kepada siswa agar menaruh perhatian yang tinggi terhadap bidang studi yang sedang diajarkan.
3.    Mengembangkan kebiasaan yang teratur
4.    Meningkatkan kondisi fisik siswa.
5.    Memepertahankan cita-cita dan aspirasi siswa.
6.    Menyediakan sarana oenunjang yang memadai.
Minat belajar membentuk sikap akademik tertentu yang bersifat sangat pribadi pada setiap siswa. Oleh karena itu, minat belajar harus ditumbuhkan sendiri oleh masing-masing siswa. Pihak lainnya hanya memperkuat dan menumbuhkan minat atau untuk memelihara minat yang telah dimiliki seseorang (Loekmono, 1994). Minat berkaitan dengan nilai-nilai tertentu. Oleh karena itu, merenungkan nilai-nilai dalam aktivitas belajar sangat berguna untuk membangkitkan minat. Misalnya belajar agar lulus ujian, menjadi juara, ahli dalam salah satu ilmu, memenuhi rasa ingin tahu mendapatkan gelar atau memperoleh pekerjaan. Dengan demikian minat belajar tidak perlu berangkat dari nilai atau motivasi yang muluk-muluk. Bila minat belajar didapatkan pada gilirannya akan menumbuhkan konsentrasi atau kesungguhan dalam belajar (Sudarmono, 1994)

Loekmono (1994), mengemukakan 5 butir motif yang penting yang dapat dijadikan alasan untuk mendorong tumbuhnya minat belajar dalam diri seorang siswa yiatu :
1.    Suatu hasrat untuk memperoleh nilai-nilai yang lebih baik dalam semua mata pelajaran.
2.    Suatu dorongan batin untuk memuaskan rasa ingin tahu dalam satu atau lain bidang studi.
3.    Hasrat siswa untuk meningkatkan siswa dalam meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pribadi.
4.    Hasrat siswa untuk menerima pujian dari orang tua, guru atau teman-teman.
5.    Gambaran diri dimasa mendatang untuk meraih sukses dalam suatu bidang khusus tertentu.
 
Beberapa langkah untuk menimbulkan minat belajar menurut (Sudarnono, 1994), yaitu :
1.    Mengarahkan perhatian pada tujuan yang hendak dicapai.
2.    Mengenai unsur-unsur permainan dalam aktivitas belajar.
3.    Merencanakan aktivitas belajar dan mengikuti rencana itu.
4.    Pastikan tujuan belajar saat itu misalnya; menyelesaikan PR atau laporan.
5.    Dapatkan kepuasan setelah menyelesaikan jadwal belajar.
6.    Bersikaplah positif di dalam menghadapi kegiatan belajar.
7.    Melatih kebebasan emosi selama belajar.

Daftar Pustaka - Pengertian Minat Belajar Siswa Menurut Para Ahli, Definisi, Artikel
Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Cet. II; Jakarta: Rineka Cipta. 1995. Kartono, K. Bimbingan Belajar di SMU dan Perguruan Tinggi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 1995.
Buchari. Psikologi Pendidikan. Jakarta. Aksara Baru. 1985.
Ahmadi, Abu. Didaktik Metodik. Cet.II; Semarang: CV. Toha Putra. 1998
Hardjana. Kiat Sukses di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Kanisius. 1994.
Loekmono. Belajar Bagaimana Belajar. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1994.
Gie. Cara Belajar yang Efisien. Yogyakarta: Liberti. 1995.
Hasnawiyah. Minat dan Motivasi Siswa terhadap Jurusan Biologi pada SMA di Ujungpandang. Skripsi FPMIPA IKIP Ujungpandang.
Sudarmono. Tuntunan Metodologi Belajar. Jakarta: Grasindo. 1994.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Cari Saja - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger
Source: http://www.amronbadriza.com/2012/05/cara-membuat-navigasi-nomor-halaman-di.html#ixzz2KHC4sZ52